Ambisi Kenyataan Usaha

Ambisi   : keinginan yang besar untuk memperoleh atau mencapai sesuatu.

Kurang ambisi adalah satu factor yang menyebabkan kegagalan. Orang yang berambisi akan berusaha membuat hasil pekerjaan sesuai standar tertentu, bukan asal jadi. (Napoleon Hills)
Lantas apa bedanya ambisi dengan motivasi? Jika ambisi adalah keinginan yang begitu kuat untuk mencapai sesuatu, maka motivasi adalah hal-hal yang mendorong kita untuk mewujudkan ambisi itu tadi. Ambisi tanpa motivasi biasanya hanya akan tumbang di tengah jalan.

Hubungan antara goal, ambisi, dan motivasi bisa dianalogikan seperti ketika kita hendak bepergian ke suatu tempat, katakanlah Jakarta. Maka Jakarta bisa dibilang sebagai goal. Letak ambisi adalah pada keinginan kita. Kita bener-bener ingin atau tidak pergi ke Jakarta. Sedangkan motivasi lebih kepada bahan bakar atau perbekalan. Cukup ngga sih, bekal kita untuk pergi ke Jakarta. Kalau bekal habis di tengah jalan ya kita gak bisa sampai ke tujuan yaitu jakarta.

Faktor Lahir nya Ambisi : 

  1.  Ada rasa untuk kenikmatan
  2.  Ketentraman
  3.  Kehangatan
  4.  Kecitraan
  5.  Kekuasaan
  6.  Ketenaran
  7.  Keberhasilan

Cara menumbuhkan Ambisi : 

  1.  Awali dengan niat yang sungguh-sungguh
  2. Tentukan kapan mau kerja
  3. Bekerjalah dengan mereka dengan orang yang membantu kamu dalam menggapai ambisi mu
  4. Temukan Gagasan
  5. Berpikir Positif

 

Kenyataan : kondisi atau keadaan Anda saat ini.

Faktor Kenyataan :  

  1. Faktor Internal 

    • Keyakinan
    • Kesanggupan
    • Kecendrungan Pribadi
  2. Faktor Eksternal 
    • Kondisi
    • Lingkungan
Goal ada, ambisi besar, tapi kenyataan yang ada tidak mendukung akan sulit untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu kita perlu mengenali kenyataan yang ada pada diri kita. Sudah sesuaikah dengan ambisi kita? Jangan-jangan cuma ambisinya saja yang besar tetapi kenyataannya tidak ada.

Ada banyak cara untuk menganalisis kenyataan ini. Salah satu metode yang cukup populer adalah dengan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.

Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan (Freddy Rangkuti, 2005:19).
 
Dalam Pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT.
Istilah SWOT dari perkataan :
  • Strength (kekuatan)
  • Weakness (kelemahan)
  • Opportunities (kesempatan)
  • Threats (Ancaman)

Usaha         : upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai ambisi / keinginan.

 

Ada 2 macam usaha yaitu:

  1. Reaktif : usaha yang terjadi tanpa adanya ransangan dari pihak lain. 
  2. Proaktif : Adanya ransangan dari pihak lain.
Pada saat kita menganalisis kenyataan yang ada, maka akan kita dapati beberapa kelemahan yang mungkin menjadi penghalang dalam pencapaian suatu ambisi. Disini ada 2 sikap yang bisa kita ambil.  

Pertama adalah mengganti ambisi dan goal yang sudah ditetapkan.  
Kedua adalah mencari solusi atas kekurangan tersebut, dan menjadikannya kekuatan untuk mendukung kita mencapai goal.

Biasanya, ketika kita sudah sangat menginginkan sesuatu, sangat jarang langkah pertama ditempuh. Namanya juga sangat menginginkan sesuatu, tentu tidak bisa begitu saja mengubahnya. Sayangnya, masih banyak juga yang pada akhirnya terjebak dalam angan-angan palsu, ambisi yang tidak tercapai. Menginginkan sesuatu, tapi karena kenyataan tidak mendukung lantas menyerah. Ambisi dan goalnya sih tetap, tapi usahanya itu loh.

Maka dari itu, kita perlu melakukan langkah kedua. Analisis kenyataan yang ada pada diri Anda, dan cari solusi atas kekurangan tersebut, jangan lupa eksekusinya. Percuma dong dianalisis melulu tapi ngga ada tindakannya sama sekali. Sama dengan bepergian tadi. Rencana matang, fasilitas mendukung, perbekalan dan bahan bakar oke tapi ngga jalan-jalan juga ya tidak akan sampai ke Jakarta.

Komentar