Sasaran : Merupakan
penjabaran
dari tujuan yang ingin dicapai secara
konkrit dalam waktu tertentu.
Cara cara mencapat tujuan :
- Kenali Diri
- Pahami Situasi
- Tetapkan Tujuan
- Tentukan Kesenjanga Antara Tujuan dan Situasi
Penjelasan
tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan tindakan
Sasaran
→ Individu
→ Bersama (Kolektif)
Metode
: manajemen waktu dan plan kerja
Cara yang dapat kita lakukan dalam mencapai sasaran, diantaranya:
- Mengumpulkan informasi dan wawasan.
- Melakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.
- Mengambil keputusan dari hasil analisis.
Resiko : Bahaya,
akibat
yang
dapat
terjadi
dari
sebuah
proses
yang sedang
berlangsung
atau
kejadian
yang akan
datang
yang bisa
diukur.
Identifikasi
Risiko
1. Umum
Pada
tahap ini dilakukan identifikasi terhadap risiko yang akan dikelola.
Identifikasi harus dilakukan terhadap semua risiko, baik yang berada didalam
ataupun diluar organisasi.
2. Apa
Yang Dapat Terjadi
Tujuannya
adalah untuk menyusun daftar risiko secara komprehensif dari kejadian-kejadian
yang dapat berdampak pada setiap elemen kegiatan. Perlu juga dilakukan
pencatatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi risiko yang ada secara rinci
sehingga menggambarkan proses yang terjadi. Pada dasarnya tahap ini memberikan
eksplorasi gambaran permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini nantinya akan
memberikan besaran konsekuensi yang dapat terjadi. Konsekuensi merupakan salah
satu variabel penting untuk penentuan level risiko nantinya.
3. Bagaimana
Dan Mengapa Itu Terjadi
Pada
tahap ini dilakukan penyusunan skenario proses kejadian yang akan menimbulkan
risiko berdasarkan informasi gambaran hasil eksplorasi masalah diatas. Skenario
menjadi penting untuk memberikan rangkaian ‘cerita’ tentang proses terjadinya
sebuah risiko, termasuk faktor-faktor yang adapat diduga menjadi penyebab
ataupun mempengaruhi timbulnya risiko. Tahap ini akan memberikan rentang
probabilitas yang ada. Sebagaimana konsekuensi, maka probabilitas juga
merupakan variabel penting yang akan menentukan level risiko yang ada.
4. Peralatan
Dan Teknik
Pendekatan
yang digunakan untuk identifikasi risiko diantaranya, checklist, penilaian berdasarkan pengalaman dan pencatatan, flowcharts, brainstorming, analisis sistem, analisis skenario, dan teknik
sistem engineering.
Analisis
Risiko
1. Umum
Tujuan
dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang dapat diterima
dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan
penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari sumber risiko,
dan konsekuensinya. Faktor yang mempengaruhi konsekuensi dapat teridentifikasi.
Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan perhitungan terhadap program
pengendalian yang selama ini sudah dijalankan.
Analis
pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada.
Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk
sementara diabaikan dulu. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup
signifikan dapat menimbulkan kerugian.
1.
Menetapkan/ Determinasi Pengendalian
Yang Sudah Ada
Identifikasi
manajemen, sistem teknis dan prosedur-prosedur yang sudah ada untuk
pengendalian risiko, kemudian dinilai kelebihan dan kekurangannya. Alat-alat
yang digunakan dinilai kesesuainnya. Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan
misalnya, seperti inspeksi dan teknik pengendalian dengan penilaian sendiri/ professional judgement (Control Self-Assessment Techniques/ CST).
3. Konsekuensi/ Dampak Dan Kemungkinan
Konsekuensi
dan probabilitas adalah kombinasi/ gabungan untuk memperlihatkan level risiko.
Berbagai metode bisa digunakan untuk menghitung konsekuensi dan probabilitas,
diantaranya dengan menggunakan metode statistik.
Metode
lain yang juga bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan
melakukan ekstrapolasi data-data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga
internasional maupun industri sejenis. Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan
secara subyektif. Metode ini disebut metode penentuan dengan professional judgement. Hasilnya dapat
memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko yang ada.
Sumber
informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:
a. Catatan-catatan terdahulu.
b. Pengalaman kejadian yang relevan.
c. Kebiasaan-kebiasaan yang ada di industri
dan pengalaman-pengalaman pengendaliannya.
d. Literatur-literatur yang beredar dan
relevan.
e. Marketing
test dan penelitian
pasar.
f. Percobaan-percobaan dan prototipe.
g. Model ekonomi, teknik, maupun model yang
lain.
h. Spesialis dan pendapat-pendapat para
pakar.
Sedangkan
teknik-tekniknya adalah:
a.
Wawancara
yang terstruktur dengan para pakar yang terkait.
b.
Menggunakan
berbagai disiplin keilmuan dari para pakar.
c.
Evaluasi
perorangan dengan menggunakan kuesioner.
d.
Menggunakan
sarana komputer dan lainnya.
e.
Menggunakan
pohon kesalahan (fault tree) dan
pohon kejadian (event tree).
4. Tipe
Analisis
Analisis
risiko akan tergantung informasi risiko dan data yang tersedia. Metode analisis
yang digunakan bisa bersifat kualitatif,
semi kuantitatif, atau kuantitatif
bahkan kombinasi dari ketiganya tergantung dari situasi dan kondisinya.
Urutan
kompleksitas serta besarnya biaya analisis (dari kecil hingga besar) adalah:
kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan
untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah itu dapat
dilakukan analisis semi kuantitatif ataupun kuantitatif untuk lebih merinci
level risiko yang ada.
Konsekuensi : Akibat
yang timbul
dari
sebuh
tindakan
yang akan
kita
lakukan.
Dalam
hal
ini
yaitu
sebuah
cara
untuk
memaksimalkan
sasaran
dan
meminimalisir
resiko.
Konsep SMART :
Specific :
sasaran dijelaskan secara terperinci
Measurable :
dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif
Achieveable :
realistis
Result-oriented :
berorientasi pada hasil/tujuan
Timely : tepat
waktu dalam mencapai tujuan tersebut
Meminimalisir dan Menghindari Kegagalan :
- tuliskan sasaran
- membuat komitmen
- motivasi
- membuat rencana cadangan
- do the best
- evaluasi
- berdoa
- berpikir positip
Komentar
Posting Komentar